Perguruan Kungfu dan Tenaga dalam PUTERA PERTIWI KERA SAKTI PUSAT SEMARANGI ini adalah sebuah Perguruan yang mengajarkan KUNG – FU atau KUNTAUW ( Istilah Bhs. Hokkian yang populer di Indonesia ), yaitu seni bela diri tradisional rakyat China dari dataran Tiongkok, dan mengajarkan JURUS KERA ALIRAN SELATAN & UTARA Atau dalam istilah Chinanya disebut NAN PIE HO JIEN ( Bhs. Nasional ) atau LAM PAK KAUW KUN ( Bhs. Hokkian ).
Pada awalnya Perguruan ini didirikan di Semarang sebagai cabang dari perguruan IKS.PI KERA SAKTI Pusat MADIUN, Adapun PENDIRI IKS.PI KERA SAKTI ini yaitu Bp. R TOTONG KIEMDARTO, Putra dari Bp. RM. SENTARDI dan Ny. OEY KIEM LIAN NIO.
Aslinya Perguruan ini hanya bernama IKATAN KELUARGA SILAT ( Disingkat IKS ) ” PUTRA INDONESIA ”, yang dimaksudnya IKS = Berpengharapan supaya siswa dan siswinya yang latihan di Perguruan menjadi suatu keluarga melalui seni beladiri dalam arti persaudaraan.
Adapun PUTRA INDONESIA maksudnya adalah meskipun Kung-Fu dari Perguruan ini merupakan kebudayaan asing / barang import akan tetapi organisasi yang menjadi wadahnya didirikan di Indonesia.
Sekitar Tahun 1983, perguruan ini diberi tambahan nama dibelakang IKS.PI yaitu KERA SAKTI, maksudnya = karena perguruan ini mengajarkan Jurus Kungfu Kera, tetapi masalah sebenarnya adalah murid – murid dari perguruan ini lebih dikenal dimasyarakat luar bukan sebagai murid perguruan IKS,PI tetapi murida dari perguruan kera, bahkan banyak yang salah menafsirkan dengan menyebut Murid – murid IKS.PI dalam pengertian yang lain, jadi penambahan nama itu hanya berfungsi untuk memudahkan PENGENALAN dan terdengar lebih MENGENA, Sesuai dengan bentuk dari perguruannya sendiri.
( CATATAN : Di Madiun sendiri ada dua macam perguruan dengan nama IKS, yaitu IKS.PRO PATRIA, dan IKS.PUTRA INDONESIA-KERA SAKTI yang juga sama – sama mengajarkan Kungfu walaupun berlainan Jurus )
Nama Kera Sakti itu sendiri diambil dari Nama SUN GO KONG / KAUW CE THIAN ( Artinya KERA SAKTI ) Yaitu Raja Kera dari Gunung HWA KO SAN didalam legenda tiongkok kuno yang terkenal cerdik, perkasa dan pernah mengacau Kahyangan / Langit ( Cerita tentang SEE YU / SUN GO KONG ini pernah disalin dalam cerita serial bahasa jawa dimajalah Jayabaya yang berjudul SANG PRAJAKA/ SERAT PANGRUWATING BAPA KISTA ).
Diatas sudah dikatakan bahwa perguruan ini dari aliran NAN PIE HO JIEN artinya NAN = Selatan, PEI = Utara, HO = Kera, JIEN = Jurus / Kung – Fu, maksudnya adalah Perguruan ini mengajarkan Kung Fu dari Jenis Jurus Kera yang mengkombinasikan Tinju Selatan dan Tendangan Utara sebagai Kiblat gayanya.
Menyinggung soal jenis gerakan Jurus pada Kung fu itu sendiri, terdiri dari bermacam – macam jenis, contoh : Kung fu Kera, Bangau, Harimau, Thay Kek Kun dsb, demikian juga tentang perguruan – perguruan yang mengajarkan jurus – jurus tersebut diatas, banyak sekali macamnya di Tiongkok seperti Perguruan Shaolin Pay, Bu Tong Pay, Kun Lun Pay, dsb, mengenai jurus kera itu sendiri , meskipun terdapat gerakan – gerakan yang aneh dan lucu ( pada pelajaran tk. Menengah dan lanjutan ) tetapi sesungguhnya mengandung serangan yang membahayakan, penuh tipu muslihat, curang dan kejam sesuai dengan sifat binatang kera itu sendiri, sehingga mampu bertanding dalam segala posisi ( Main bawah, main atas , bantingan dsb ) untuk itu bagi para siswa yang ingin mempelajari sampai sempurna harus mempunyai PHISIK YANG KUAT, GESIT DAN LENTUR karena Kung Fu yang asli sesungguhnya mempunyai hubungan erat dengan AKROBATIK.
Sedangkan TINJU SELATAN itu maksudnya adalah : Gaya Silat dari Daerah PROPINSI HOKKIAN yang mengutamakan permainan Tangan, bantingan , main bawah, hal ini terjadi karena pada umumnya penduduk didaerah Hokkian hidupnya didataran rendah dan bekerja sebagai petani atau nelayan, yang lebih mengutamakan fungsi tangan daripada kakinya, biasanya Jago – jago kungfu dari daerah ini mempunyai TANGAN YANG KERAS dan KUDA – KUDA KAKI YANG KOKOH.
Kalau TENDANGAN UTARA itu maksudnya adalah gaya silat dari daerah Propinsi SHANTUNG, yang mengutamakan tendangan tinggi dan loncatan, hal ini menjadi kebalikan dari propinsi selatan / HOKKIAN Sebab penduduk di SHANTUNG hidup didataran tinggi / pegunungan sehingga kaki memegang peranan penting , jago – jago silat dari daerah ini pada umumnya memiliki TENDANGAN YANG TINGGI, LINCAH DAN LEMAS / LENTUR SEPERTI KARET, yang bisa diputar atau ditekuk untuk mendesak lawan dengan tendangan kaki mereka.
Berhubung kedua macam gaya silat ini menjadi Kiblat hampir semua perguruan kungfu di Tiongkok , dan masing – masing mempunyai keistimewaan sendiri – sendiri maka Perguruan PUTERA PERTIWI KERA SAKTI Berusaha menggabungkan kedua gaya itu dalam jurus – jurus yang diajarkan contoh : dalam jurus kera perguruan ini ada tendangan melingkar diudara ( THIEN SAO ) tetapi ada juga Tendangan melingkar dibawah ( SIANG HO SAO )Yang pertama merupakan ciri gaya Shantung dan yang kedua adalah gaya dari Hokkian.
Sesungguhnya belajar Kung – Fu ( KUN ) itu tidak gampang masalahnya :
1. Sifatnya tertutup ( Jarang disebarkan untuk umum )
2. Menjadi Monopoli Bangsa china yang hanya diajarkan untuk keluarga, famili atau teman dekat .
3. Jumlah Murid yang dibatasi.
4. Murid yang baru berlatih langsung diberi latihan – latihan yang berat sehingga jarang ada yang melanjutkan.
5. Banyak yang dibawa pemiliknya keliang kubur,tanpa meninggalkan ahli waris dan catatan untuk generasi yang akan datang.
Kemudian seiring dengan perkembangan di Kota Semarang anemo masyarakat mulai meningkat mengenai perguruan ini, kemudian pada tahun ke tahun cabang semarang mulai timbul perbedaan prinsip , secara mendasar pendiri Pengurus Cabang berkeyakinan bahwa perguruan ini adalah perguruan yang mengajarkan kungfu jadi seyogyanya wadah atau asosiasinya juga badan organisasi yang mengembangkan kungfu, Dengan hambatan – hambatan seperti itulah maka baik perkembangan maupun jumlah perguruan mulai melemah, BAHKAN SANGAT SEDIKIT dan berlainan dengan KARATE, TAE KWON DO ... dsb , untuk itu dengan cita – cita agar Kung fu TIDAK PUNAH maka Pengurus cabang memberanikan diri untuk mengenalkan pada masyarakat luas tentang perguruan ini dengan memisahkan diri dari pengurus pusat dan bergabung dengan WUSHU INDONESIA, dengan berbekal ilmu yang pernah didapat dari SUHU / SIFU KUNTAUW yang pernah membimbing Pendiri tentang Kung – fu itu sendiri. Hanya saja karena zaman sudah berbeda maka pelajaran kung fu yang diajarkan kepada masyarakat diadakan sedikit PERUBAHAN maupun PENAMBAHAN YANG DISESUAIKAN DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN, walaupun begitu TEKNIK INTI DARI KUNG-FU ITU SENDIRI TIDAK BERUBAH.
Demikian juga sebagai salah Perguruan Kung fu yang sudah modern Perguruan Kungfu dan Tenaga Dalam PUTERA PERTIWI KERA SAKTI Pusat Semarang juga mengadakan TINGKATAN DALAM SETIAP PELAJARAN, mengingat setiap siswa memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda- beda, adapun Tingkatannya adalah : TINGKAT DASAR ( Calon Warga / Dasar ), TINGKAT WARGA, dan TINGKAT PENDEKAR MUDA, dan PENDEKAR atau istilah lainnya TINGKAT DASAR, MENENGAH dan LANJUTAN, yang masing – masing tingkatan ditandai dengan SABUK HITAM, KUNING, HIJAU, BIRU dan MERAH, MERAH STRIP EMAS dan PUTIH untuk DEWAN GURU
Karena memiliki tingkatan maka tentu saja ada UJIAN KENAIKAN TINGKAT baik diadakan ujian fisik maupun ujian mental yang bertujuan untuk mencoba sampai sejauh mana seorang siswa mendalami dan menyerap ajaran perguruan, dan pada setiap akhir ujian diadakan / ditutup dengan Upacara PENGESAHAN, dalam Perguruan Kungfu PUTERA PERTIWI KERA SAKTI ada beberapa kali ujian yaitu Tingkat Dasar ke Tingkat Warga, untuk menjadi ANGGOTA KELUARGA YANG SAH dari Perguruan IKS.PI KERA SAKTI sesudah menjadi Tingkat WARGA, baru kemudian menempuh ujian ke Tingkat PENDEKAR.
Apabila dinyatakan lulus sebagai PENDEKAR, Siswa tersebut berhak memakai SERAGAM TRADISIONAL PESILAT ASLI , dan boleh mendirikan Cabang atau Ranting – ranting tempat latihan dimana saja dibawah naungan PUSAT PERGURUAN, atau istilahnya siswa tersebut sudah boleh TURUN GUNUNG.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar