Deklarasi Organisasi pada tanggal 22 Mei 1932 baru sebatas wacana atau harapan apa yang ada dibenaknya saudara tua ialah Moenandar Hardjowijoto yang di setujui oleh beberapa Kadhang lainnya diantaranya Bapak Marijoen, Masnadi, Abd Ghani dan lain-lain dengan maksud organisasi ini dapat mengkordinir murid-murid Ki Ngabei Soerodiwirjo di luar kediaman Eyang Soero dan juga mengangkat keilmuan Pencak SH jasmani-rohani yang beliau sudah ramu sedemikian rupa (gerak rohani).sebelum tahun 1972 belum ada istilah ketua umum mereka lebih suka disebut dewan kerokhanian.
Pada tahun 1934 Pak Moen tidak dapat melanjutkan aktifitas di organisasi yang kemudian diserahkan oleh kadhang lain yaitu Bapak Marijoen dan pada tahun 1936 Pak Marijoen sempat menulis atau mengetik memurnikan kemurnian 36 jurus SH sewaktu pertemuannya dengan Eyang Soero di Semarang yang dijadikan dalam leaders conference.
Pada tahun 1938 Pak Marijoen digantikan oleh Bapak Alip, di era 1938 ini justru organisasi mengalami vakum dikarenakan sedang gencar-gencarnya gaung revolusi kemerdekaan hingga akhirnya Pak Moen aktif kembali dan semua kadhang menyerahkan organisasi untuk ditindak lanjuti pada tahun 1954 di magelang dari sinilah mulai dibuat konsep-konsep organisasi seperti tata cara atau aturan-aturan organisasi, motto organisasi, yang dikemudian hari dapat dibukukan.
Pada tahun 1962 buku sejarah perjalanan Ki Ngabei Soerodiwirjo hingga wafat ditulis dikarenakan belum dibukukan tapi sudah beredar dikalangan sendiri sehingga bapak Kol cepat-cepat membukukanya pada tahun 1963 dengan judul: Buku “Peringatan Persaudaraan SETIA HATI”, dan sampailah pada tanggal 22 Mei 1972 semua literatur sudah dibukukan 70% disini pula Pak Moen ber-deklarasi bahwa kata “O” tidak dicantumkan dalam kata “SH” dan semua lapisan masyarakat atau golongan dapat belajar mempelajari “Pencak SH” dan meniadakan trap-trapan hanya sekali kecer semua diberikan apa itu keilmuan Setia Hati yang dicetuskan oleh Bapak SH! Ki Ngabei Soerodiwirjo, menyusul penyelesaian buku ke-SH-an/kerokhanian SAPTA WASITA TAMA yang dibukukan pada tahun 1972 Tuntunan I dan II, 1973 Tuntunan III, IV dan V dilanjut tahun 1975 Tuntunan VI dan VII selesai berkat rewelnya Pak Moen meminta untuk menyelesaikan semua berkas-berkas wacana ber-Organisasi
0 komentar:
Posting Komentar